Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperluas sistem ganjil-genap di 16 ruas jalan. Penambahan ini bertujuan untuk mengurangi tingkat kemacetan dan polusi udara yang kian parah di Ibukota.
Aturan tersebut tidak pelak menimbulkan pro dan kontra lantaran dinilai tidak banyak memberikan dampak pada kelancaran lalu lintas dan pencemaran udara di Ibukota.
BACA JUGA: dealer mobil daihatsu
Daihatsu Sajikan Teknologi DNGA di GIIAS 2023, Ini Keunggulannya
Sementara di sisi lain, kebijakan tersebut dikhawatirkan membuat masyarakat mengerem untuk membeli kendaraan baru. Benarkah pembatasan kendaraan di Ibukota akan berdampak pada penjualan otomotif di Jabodetabek?
“Perluasan ganjil genap bukan merupakan faktor langsung yang dapat mempengaruhi penjualan mobil secara instan,†kata Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM).
Video Terpopuler saat Ini
powered by
(kpl/nzr/crn)
Tak Pengaruhi Penjualan
Tak Pengaruhi Penjualan
Pernyataan Amelia Tjandra tersebut berkaca pada situasi pertama kali pemberlakuan ganjil-genap diberlakukan. “Tidak ada berpengaruh secara signifikan terhadap penjualan mobil Daihatsu. Penjualan mobil lebih dipengaruhi daya beli masyarakat,†ujar Amelia.
Menurutnya justru sebaliknya, aturan tersebut memberikan dampak kenaikan terhadap penjualan sepeda motor. Pihak Daihatsu sendiri justru berharap Gross Domestic Product (GDP) bisa naik, sehingga akan berimbas pada sektor otomotif, terutama penjualan mobil nasional
“Kalau GDP naik bisa diharapkan pasar mobil juga naik. Menurut saya yang mungkin mengalami kenaikan adalah penjualan sepeda motor, karena untuk beli mobil butuh dana besar, misalnya dengan adanya kenaikan penghasilan,†tukasnya.
baca juga harga mobil daihatsu
Sementara itu penjualan mobil nasional secara retail sales hingga bulan Juli lalu masih belum menunjukkan tanda-tanda pergerakan. Bahkan turun sekitar 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, atau terjual 587.000 unit.